#navlist ul { margin-left: 0; padding-left: 0; white-space: nowrap; } #navlist li { display: inline; list-style-type: none; } #navlist a { padding: 3px 10px; } #navlist a:link, #navlist a:visited { color: #fff; background-color: #036; text-decoration: none; } #navlist a:hover { color: #fff; background-color: #369; text-decoration: none; } #navlist ul { margin-left: 0; padding-left: 0; white-space: nowrap; } #navlist li { display: inline; list-style-type: none; } #navlist a { padding: 3px 10px; } #navlist a:link, #navlist a:visited { color: #fff; background-color: #036; text-decoration: none; } #navlist a:hover { color: #fff; background-color: #369; text-decoration: none; } Elektrodinamika_1

Rabu, 29 Oktober 2008

Listrik dinamis

Alat Ukur listrik

Ampermeter

Ampermeter merupakan alat untuk mengukur arus listrik. Bagian terpenting dari Ampermeter adalah galvanometer. Galvanometer bekerja dengan prinsip gaya antara medan magnet dan kumparan berarus. Galvanometer dapat digunakan langsung untuk mengukur kuat arus searah yang kecil. Semakin besar arus yang melewati kumparan semakin besar simpangan pada galvanometer. Cara kerja galvanometer ini akan dibahas lebih lanjut pada saat Anda mempelajari medan magnetik di kelas XII jurusan IPA. Ampermeter terdiri dari galvanometer yang dihubungkan paralel dengan resistor yang mempunyai hambatan rendah. Tujuannya adalah untuk menaikan batas ukur ampermeter. Hasil pengukuran akan dapat terbaca pada skala yang ada pada ampermeter.